Blogger Cursor by Tutorial Blogspot

Welcome to my Blog

Jumat, 14 Maret 2014

Kisah Anak Perantau


Hai perkenalkan nama aku Sri Dewi Sari. biasa dipanggil dewi. setelah tau namaku pasti pada kira kalo aku ini orang jawa hahaa. ga cuma 1 atau 2 orang yang kira aku ini orang jawa rata-rata orang yang tau nama lengkap aku pada ngirain orang jawa. sebenarnya sih aku ga ada keturunan jawa sama sekali. suka bingung sih kalo orang nanya aku asalnya dari mana hahaa. semoga pada paham ya hehe. akuu lahir di Ruteng, NTT 15 juni 1993. di NTT aku cuma numpang lahir doang hahaa jadi 21 tahun silam tua amat ya umur aku hehe si mama ikut opa tugas disana pas waktu ngandung aku jadi aja aku brojol disana. oke lanjut nah setelah mama ngelahirin dan umur aku udah agak gede ya sekitar 2 atau 3 tahun gitu merantau ke papua ke kota orang hehehe. dipapua aku tumbuh dari anak kecil ingusan smpe remaja. ya banyaklah kisah aku dipapua mulai dari happy sampai yang sedih. oh ya aku punya seorang adik perempuan yang saat ini baru SMP namnya novy,yaaa beda jauh sama aku umurnya gimana ga,aku umur 7 tahun baru dapat adik hehehe. lupa ceritain mama aku sebenarnya orang manado sedangkan papa asli NTB.
okee lanjut ke kisah aku yang dipapua. ya dipapua kota paling timur indonesia ini menyimpan banyak cerita tentang hidupku. dikota ini aku bahagia dan dikota ini juga aku merasakan kesedihan yang teramat dalam. yap agustus 2008 merupakan bulan bahkan tahun kelabu buat aku. tepatnya pas aku SMA kelas 1tanggal 24 agustus aku kehilangan cahaya semangat serta setengah jiwa aku yaaaap pada tanggal tersebut mama aku pergi untuk selamanya, kejadian ini ngebuat aku terpukul dan ngerasa hidup ga ada artinya lagi. tapi seiring berjalannya waktu aku sadar kalo aku masih punya papa serta adik yang harus aku jaga serta aku bahagiakan.
setelah mama pergi aku ngejalanin hidup aku ber 3 sama papa serta adik. hidup kami berjalan bahagia walaupun tidak sebahagia saat mama masih ada. seiring berjalannya waktu aku lulus SMA. dan memutuskan untuk kuliah dibandung sesuai dengan amanat almrhm mamah dan tante. sebenarnya berat untuk jauh dari papa serta adik tapi ya inilah hidup harus punya pilihan. dan akhirnya aku kuliah dibandung tepatnya di Universitas Widyatama. saat ini aku udah 3 tahun dibandung yap benar aku udah mahasiswi tingkat akhir konsentrasi manajemen keuangan. selama itu juga aku ga ketemu sama papa serta adik aku.. aaaah kangen kangeeeeen banget pengen pulang tapi apa daya tugas aku belum beres di kota kembang ini :(. oke udahan cerita sedihnya hehe hidup aku dibandung jauh berbeda 180 derajat. 
dibandung aku ngerasa kesepian. gimaana ga aku dibandung cuma tinggal sama sodara dan dia suka keluar alhasilpun aku sendiri. ya walaupun ada temen juga tetep juga beda rasanya ditemenin sama temen dan keluarga sendiri. hal ini berbeda pisan sama hidup aku yang dipapua ga pernah ngerasa kesepian setiap hari bareng sama papa serta opi. ceileeeeh logat sunda nya udah ada hahaha. maklumlah ya udah lama dibandungnya juga jadi kebawa deh logat sundanya ya walaupun bisanya sunda kasar karena pergaulan disini hehe.
udah deh ya sampai sini dulu ngobrol lucunya ;;) hahaha. 

Kamis, 19 Desember 2013

KUIS 9

1. Sebutkan tahap dari enterprise compesation management
  • job pricing
  • budgeting
  • compensation administration
  • long term incentives
2. Sebutkan tahap dari learning
  • business event preparation
  • business event catalog
  • day to day activities
  • reccoring activities
3. Sebutkan tahap dari personnel development
  • person
  • position administrator
  • profile match up
  • knowledge of business leadership
  • course
  • confirmation of participant in business leadership
  • position departement manager
4. Sebutkan tahap dari recruitmen
  • vacancy
  • avertisement
  • aplicant
  • profile match up
  • what does the vacancy require ? is the aplicant qualfied
  • hired as an employee

Rabu, 18 Desember 2013

KUIS 8

1. siklus dari payroll ( dari sisi accounting )
  • - master data - travel data - time data
  •  payroll  ---> - transfer to accouting - payment to various recipiens
  •  remuneration statement
2. siklus payroll ( sisi processing )
3. kegiatan utama time management
  • recording
  • evaluating
  • using workng time
4. pengertian positive dan negative time management
  • positive time management adalah merekam penyimpangan kejadian dalam semua waktu
  • negative time managemet adalah merekam semua penyimpangan dari semua jadwal waktu
5. sebutkan 3 aktivitas utama dalam personnel management
  • single screen
  • fast entry
  • personnel action
6. recruitmen proses dari vacancy
  • position
  • vacant position
  • advertisement
7. sebutkan struktur HR
  • enterprise structure
- client
- company area
- personnel area
- personnel sub area
  • personnel structure
- employee group
> eksternal
> active
> pesonnel
- employee sub group
> trainee
> wage earnes
  • organizational structure
- job
- position
- person
- organizational unit
- cost center
8. sebutkan siklus HR 
  • organizational management
  • applicant data
  • personnel management
  • training and event management
  • time management
  • appraisal

Selasa, 17 Desember 2013

KUIS 6

1. aktivitas utama time management
  • recording
  • evaluation
  • using working time
2. negative dan positive time management
  • negative time adalah merekam penyimpangan dari semua jadwla kerja
  • positive time adalah merekam semua penyimpangan kejadian dalam semua waktu kerja
3. pengertian fast entry, single screen, personal action
  • fast entry adalah memungkinkan kita untuk maintanance suatu info type untuk lebih dari satu personnel number
  • single screen adalah satu info type digunakan untuk satu personnel number
  • personnel action adalah memungkinkan beberapa info type untuk digunakan oleh satu personnel number
4. stuktur HR
  • enterprise structure
- client
- company area
- personnel area
- personnel sub area
  • personnel structure
- employee group
> eksternal
> active
> pesonnel
- employee sub group
> trainee
> wage earnes
  • organizational structure
- job
- position
- person
- organizational unit
- cost center
5. siklus HR
  • organizational management
  • applicant data
  • personnel management
  • training and event management
  • time management
  • appraisal

Senin, 16 Desember 2013

KUIS 5

1. struktur HR
  • enterprise structure
- client
- company area
- personnel area
- personnel sub area
  • personnel structure
- employee group
> eksternal
> active
> pesonnel
- employee sub group
> trainee
> wage earnes
  • organizational structure
- job
- position
- person
- organizational unit
- cost center
2. sikus HR
  • organizational management
  • applicant data
  • personnel management
  • training and event management
  • time management
  • appraisal
3. jelaskan apa yang dimaksud dengan position, organizational unit, job, person
  • position adalah posisi dimana orang itu ditempatkan
  • organizational unit adalah struktur organisasi yang ada dalam perusahaan
  • job adalah pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan
  • person adlaah orang yang ada dalam perusahaan
4. kepanjangan dari SAP
System Application and product in data Procesing
5. informasi log in
  • client
  • user name
  • password

Minggu, 15 Desember 2013

BI Rate Diprediksi Bakal Naik Jadi 8% di 2014



 PT Bahana TCW Investment Management memprediksi Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 50 basis poin (bsp) menjadi 8% di sepanjang 2014.
Chief Economist and Director for Investor Relation Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, kenaikkan BI Rate dilakukan demi menekan defisit transaksi berjalan dan menjaga tingkat inflasi.
"Ketika BI menaikkan kembali BI Rate, maka dampaknya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang kian melambat di kisaran 5,3%," ujar Budi ketika ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (18/13/2013).
Dampak lain dari kenaikan BI rate yaitu likuiditas akan semakin ketat sehingga terjadi perebutan dana masyarakat. "BI rate naik, likuiditas akan ketat, maka banyak yang berebut dana masyarakat. Sehingga terjadi peningkatan suku bunga deposito," jelas dia.
Budi juga menjelaskan, defisit neraca transaksi berjalan dan berkurangnya arus modal asing menyebabkan kurs rupiah kemungkinan akan bergerak pada kisaran 11.400 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Pelemahan rupiah berisiko memicu inflasi menjadi 6% atau 50 bps di atas ambang batas BI," tegasnya. (Dis/Ndw)

Jumat, 13 Desember 2013

Demi Percepat Penerapan Mini Repo, BI akan Bentuk Satgas

Bank Indonesia (BI) akan membentuk satuan tugas (task force) untuk mempercepat penerapan sistem transaksi repo pada bank-bank yang belum melakukan Mini Master Repo Agreement (MRA).
Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo mengatakan, nantinya Bank Indonesia akan membicarakan pembentukan satuan tugas itu kepada pemangku kepentingan di sektor perbankan.
"Task force itu nanti kita akan mengundangstakeholders utama itu kan adalah OJK dan Menteri keuangan untuk kemudian mengundang juga asosiasi dan stakeholder yang lebih luas, misalnya Ikatan Akuntan Indonesia, Dirjen pajak," kata Agus, di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Selain itu, BI juga akan melakukan pembahasan tentang finansial deepening atau pendalaman pasar yang sudah berjalan, untuk meyakini berjalannya sistem tersebut.
"Tapi kami meyakini bisa lebih cepat jadi ini yang dilakukan BI adalah percepatan-percepatan itu, dan tadi kami mengajak nah liat itu (menunjuk ke pihak bank), mereka masih semangat kan, nah pintar itu mereka, sama dengan harapan saya, jadi mereka nanti akan mempercepat insiatif seperti yang saya sampaikan tadi," jelasnya.
Implementasi Mini MRA dimaksudkan untuk mendukung pendalaman pasar uang rupiah dengan cara mendorong penggunaan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank, sehingga mempermudah dan meminimalkan potensi resiko pelaksanaan transaksi repo antar bank.
"Dengan kemudahan bertransaksi diharapkan pasar repo antar bank akan lebih berkembang, mendorong terciptanya pasar uang antar bank yang lebih dalam dan resiliance terhadap gejolak, sekaligus memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi perbankan dalam pengelolahan likuiditas," ungkap Agus.
Menurut Agus, kondisi pasar uang di Indonesia saat ini relatif belum dalam dan berkembang dengan karakteristik tanpa pinjaman (uncollateralized) dan cenderung bertenor pendek kurang dari satu bulan.
Selain itu, pasar uang masih didominasi oleh transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 10,7 triliun di tahun ini dengan tenor sebagian besar overnight (55,8%), sementara transaksi repo rata-rata harian hanya mencapai Rp 132 miliar.
PUAB yang uncollateralized cenderung rentan terhadap shock di pasar uang, akibat meningkatnya ketidak pastian transaksi repo (collateralized).
Agus mengungkapkan, salah satu permasalahan dalam pengembangan pasar repo adalah belum digunakannya MRA secara luas karena belum bisa mewakili kepentingan semua bank.
"Sebagian besar transaksi repo antar bank masih menggunakan perjanjian bilateral, mengingat Global MRA Indonesia Annex yang mencakup transaksi repo secara luas masih dalam proses penyusunan," tuturnya. (Pew/Ahm)

Kamis, 12 Desember 2013

BI Fasilitasi Transaksi Repo Delapan Bank Lokal

Bank Indonesia memfasilitasi penandatanganan Mini Master Repo Agreement (MRA) transaksi repo delapan bank dalam negeri. Kesepakatan ini untuk memberikan likuiditas bagi perbankan.
Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo mengatakan, delapan bank tersebut sepakat untuk menggunakan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank sehingga memudahkan pelaksanaan transaksi tersebut.
Implementasi Mini MRA dimaksudkan untuk mendukung pendalaman pasar uang rupiah dengan cara mendorong penggunaan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank. Hal itu dilakukan untuk mempermudah dan meminimalkan potensi resiko pelaksanaan transaksi repo antar bank.
"Dengan kemudahan bertransaksi diharapkan pasar repo antar bank akan lebih berkembang, mendorong terciptanya pasar uang antar bank yang lebih dalam dan resilience terhadap gejolak, sekaligus memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas," kata Agus, di Gedung Bank Indonesia, Rabu (18/12/2013).
Menurut Agus, kondisi pasar uang di Indonesia saat ini relatif belum dalam dan berkembang dengan karakteristik tanpa pinjaman (uncollateralized) dan cenderung bertenor pendek kurang dari satu bulan.
Selain itu, pasar uang masih didominasi oleh transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 10,7 triliun di tahun ini dengan tenor sebagian besar overnight (55,8%). Sementara transaksi repo rata-rata harian hanya mencapai Rp 132 miliar.
PUAB yang uncollateralized cenderung rentan terhadap shock di pasar uang, akibat meningkatnya ketidak pastian transaksi repo (collateralized). Agus mengungkapkan, salah satu permasalahan dalam pengembangan pasar repo adalah belum digunakannya MRA secara luas karena belum bisa mewakili kepentingan semua bank.
"Sebagian besar transakis repo antra bank masih menggunakan perjanjian bilateral, mengingat Global MRA Indonesia Annex yang mencakup transaksi repo secara luas masih dalam proses penyusunan," tuturnya.
Agus menyebutkan, beberapa hal pokok yang disepakati dalam Mini MRA, antara lain kewajiban Top Up untuk meminimalkan risiko pasar, apabila harga pasar surat berharga mengalami penurunan melebihi risiko yang dapat diterima oleh pelaku.
Poin berikutnya adalah melakukan early termination untuk meminimalkan risiko counter party dengan melindungi para pihak agar tidak menderita kerugian secara total, apabila salah satu pihak berpotensidefault.
Poin kesepakatan terakhir adalah, kemudahan adminitrasi transaksi, Mini MRA hanya ditandatangani sekali selanjutnya setiap transaksi repo hanya berdasarkan konfirmasi Transaksi Penjualan dan Pembelian kembali Surat Berharga yang merupakan lampiran dari Mini MRA.
Delapan bank yang melakukan perjanjian tersebut adalah, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Panin, Bukopin, Bank DKI dan Bank Jabar Banten. (Pew/Ahm)

Rabu, 11 Desember 2013

Hatta Rajasa Imbau Konglomerat & Eksportir `Parkir` Dana di RI

 Di saat kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) membludak pada akhir tahun untuk membayar utang, para eksportir dan konglomerat justru gemar menyimpan uangnya di bank-bank luar negeri. Fenomena ini langsung disikapi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa untuk berdiskusi dengan sejumlah eksportir.
Mengutip data Bank Indonesia (BI), Hatta mengatakan, nilai transaksi dari hasil ekspor Indonesia tercatat sekitar US$ 500 juta-US$ 600 juta per hari. Sedangkan total ekspor keseluruhan mencapai US$ 15 miliar-US$ 17 miliar per bulan.
"Kalau transaksinya saja US$ 500 juta, berarti sebulan mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar 10%-15% dari total nilai ekspor," ujar dia saat ditemui usai Rakor Energi di kantornya, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Melihat banyaknya transaksi hasil ekspor di Indonesia, kata Hatta, dirinya telah menemui seluruh eksportir belum lama ini. Tujuan pertemuan tersebut untuk mengajak pelaku usaha itu supaya mengalihkan simpanan dolarnya ke bank-bank di dalam negeri.
"Saya katakan kepada kawan-kawan (eksportir) untuk menaruh uangnya di sini. Kalau tidak mau ditukarkan, yang penting taruh saja di sini (bank dalam negeri)," jelas dia.
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku belum mengetahui jumlah dana yang disimpan eksportir di bank-bank luar negeri. "Kalau itu saya harus cek lebih dulu ke BI," tandasnya singkat.
Sekadar informasi, para konglomerat dikabarkan memarkir tak kurang dari US$ 150 miliar dananya di lembaga keuangan luar negeri. Jumlah dolar AS yang dimiliki para eksportir tersebut jauh lebih banyak dibandingkan Cadangan Devisa (cadev) yang dimiliki Indonesia.
"Dana konglomerat yang diparkir di luar negeri sebesar US$ 150 miliar (besarnya melebihi pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau cadangan devisa Indonesia), semestinya dapat ditarik ke Indonesia," kata David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group dalam ulasannya.
Data BI per akhir November 2013 mencatat, Cadev Indonesia berada di level US$ 96,96 miliar. Dibandingkan posisi sebelumnya, Cadev Indonesia turun tipis US$ 36 juta dari posisi akhir Oktober di level US$ 96,99 miliar.
David menilai Indonesia kehilangan momentum ekonomi, lumpuhkan IHSG yang hapuskan harapan kembali ke level 5.000 dan hilangkan target ke 4.500 akhir tahun 2013 ini. Nilai tukar rupiah juga niscaya menuju titik terendahnya ke Rp 12.200, posisi April 12 tahun silam.
"Rupiah akan bergerak di atas Rp 12.000 untuk waktu yang cukup lama, serta ada potensi untuk tes titik terendahnya balik ke Desember 2008 di Rp 12.550, atau malah ke November 2008 di posisi Rp 13.000," prediksi David. (Fik/Ndw)

Selasa, 10 Desember 2013

Defisit Transaksi Berjalan RI Meleset dari Perkiraan

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan tahun ini sebesar 3,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini meleset dari perkiraan awal BI sebesar 3,5% terhadap PDB.
Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, tren defisit transaksi berjalan tahun ini akan lebih membaik dengan perkiraan 3,4% dari PDB di kuartal IV 2013.
"Defisit transaksi berjalan di akhir tahun ini bukan 3,5% dari PDB tapi 3,6% dari PDB atau US$ 31 miliar sampai US$ 32 miliar," terang dia di Jakarta, Senin (16/12/2013) malam.
Sementara proyeksi defisit transaksi berjalan tahun depan, kata Agus akan bergerak pada level di bawah 3%. Sedangkan Dana Moneter Internasional (Internasional Moneter Fund/IMF) memperkirakan defisit transaksi berjalan Indonesia 2014 masih akan berada di atas 3% dari PDB.
IMF menilai tingginya defisit tersebut dipicu akibat pelemahan perdagangan dan permintaan eksternal yang diperkirakan masih melemah hingga tahun depan.
Aliran modal masuk baik portofolio dan Foreign Direct Investment (FDI) diperkirakan akan berjalan moderat serta mendukung neraca transaksi berjalan.
"Kami berharap reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah betul-betul dapat membantu pencapaian di bawah 3%," ujarnya.
Proyeksi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia dari Bank Dunia lebih optimistis dibanding IMF dan pemerintah dengan perkiraan 2,6% dari PDB atau sebesar US$ 2,3 miliar di tahun depan. Penyebabnya, pelemahan pertumbuhan impor dan permintaan ekspor yang meningkat secara moderat.
Bahkan Bank Dunia memperkirakan ada potensi tambahan defisit 0,6% atau sebesar US$ 5 miliar karena larangan ekspor mineral mentah dari revisi Undang-undang Minerba 2009.
"Kalau untuk itu saya masih mau mendengar penjelasan lebih dalam dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Ini harus dijelaskan supaya tidak salah," tandas Agus. (Fik/Ndw)