JAKARTA - Suku bunga acuan atau BI Rate akan terus mengalami
kenaikan jika rupiah masih akan terus melanjutkan pelemahannya.
"Kalau rupiah melemah lagi, BI Rate bisa naik
lagi," kata Ekonom BTN Agustinus Prasetyantoko, di Jakarta, Senin
(30/9/2013).
Sementara itu, terkait pelemahan rupiah, diprediksi tak akan
tembus melebihi level Rp12 ribu per USD. Dia menyatakan, patokan pelemahan
rupiah terjadi pada krisis ekonomi yang terjadi pada 2008.
"Possibility rupiah bisa Rp12 ribu. Tapi jika melihat
pada 2008, rupiah sampai Rp12.400 per USD, tidak akan lebih dari itu,"
ujarnya lagi.
Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia
(BI) kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan BI alias BI rate sebesar 25
basis poin (bps). Dengan demikian, maka BI rate sudah berada di kisaran 7,25
persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A
Johansyah, mengungkapkan bahwa kenaikan BI rate ini sejalan dengan perkembangan
ekonomi Indonesia belakangan ini. Kenaikan BI rate, juga sebagai respons BI
atas pelemahan yang terjadi atas rupiah.
Selain menaikkan BI Rate, BI juga memutuskan menaikkan
fasilitas simpanan BI (fasbi) masing-masing sebesar 25 basis poin. "Semua
serempak naik 25 basis poin," kata Difi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar