Blogger Cursor by Tutorial Blogspot

Welcome to my Blog

Jumat, 04 Oktober 2013

POLA DASAR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BANK INDONESIA

I. PENDAHULUAN

UMUM
  • Dengan semakin luas dan kompleknya tuntutan plaksanaan tugas di Bani Indonesia , maka diperlukan arah, sasaran dan strategi yang jelas di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia Bank Indonesia (MSDM-BI) agar dapar meningkatkan kualitas dukungan terhadap upaya organisasi Center of Excellence dalam fungsi pokok Bank Indonesia.
  • Arah, sasaran dan strategi dituangkan dalam pola dasar MSDM (Blue Print) yang merupakan penyempurnaan buku MSDM yang tlah dirumuskan tahun 1991.


PENGERTIAN DAN BENTUK POLA DASAR MSDM-BI
  • Pola Dasar MSDM – BI adalah dasar dari seluruh kebijakan MSDM yang mencakup sistem-sistem yang terpadu dan komprehensif.
  • Pola Dasar MSDM-BI didisain dalam bentuk sgi-8 (oktagonal yang menggambarkan suatu keterkaitan antar fungsi, produk, sistem dan kegiatan yang terpadu serta dilandasi oleh Budaya Kerja yang kuat dan kondusif menuju Sasaran Akhir MSDM.
  • Di luar oktagonal terdapat lingkaran yang merefleksikan Stake-Holder dari MSDM-BI. Stake Holder dalam pengertian ini adalah pihak-pihak yang terkait atau memiliki kepentingan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh MSDM-BI


TUJUAN POLA DASAR MSDM-BI
Tujuan diciptakannya Pola Dasar MSDM-BI antara sebagai :
  • Gambaran menyeluruh keberadaan produk, sistem dan kegiatan MSDM-BI yang terpadu dan konseptual
  • Acuan pimpinan dalam membuat berbagai kebijakan SDM dalam enetapkan langkah-langkah strategis baik jangka pendek, menengah maupun panjang
  • Memberikan kemudahan dalam engidentifikasi penyempurnaan sistem-sistem MSDM 


II. SASARAN AKHIR, FUNGSI DAN PRINSIP DASAR MSDM – BI
  1. Di dalam oktagonal terdapat lingkaran yang merupakan pusat Pola Dasar MSDM. Lingkaran tersebut merupakan sasaran akhir MSDM-BI yang berupa SDM dengan kinerja dan kepuasan kerja tinggi untuk menunjang pencapaian sasaran organisasi.
  2. Di samping itu MSDM-BI mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu :
  • Fungsi pengadaan (Staffing) meliputi Sistem Kepangkatan dan Jalur karir, Perencanaan SDM, Penerimaan dan Penempatan.
  • Fungsi Pengembangan (Developing) meliputi Sitem Mutasi, Pomosi, Pendidikan dan Pelatihan serta Penilaian 
  • Fungsi Pemeliharaan (Maintaining) meliputi Sistm Penggajian dan Fasilitas, Pelayanan kesehatan, Kesehatan dan Keselatan kerja, Pembinaan SDM, Disiplin SDM, Pemberhentian Pegawai serta Pensiun dan Kesejahteraan hari tua.
  • Seluruh aktivitaspengelolaan SDM berlandaskan atas azas-azas :
  1. Penelitian yang seksama ; penyusunan sistem MSDM harus didasarkan atas hasil penelitian (Research Base) ;
  2. Perencanaan yang matang ; pengelolaan SDM didasarkan atas perencanaan yang mendalam (Plan Based-Action) ;
  3. Harmonisasi, keputusan SDM harus mempertimbangkan kepentingan individu pegawai maupun organisasi ;
  4. Konsistensi, kebijakan pengelolaan SDM harus senantiasa konsisten ;
  5. Efisiensi, pengelolaan SDM mempertimbangkan aspek-aspek efektivitas dan efisiensi ;
  6. Kompetensi ; kompetensi pegawai sebagai dasar utama dalam penetapan kebijakan kepegawaian ;
  7. Pimpinan satker sebagai mitra; setiap pimpinan satker adalah „perpanjangan tangan“ dari USDM di dalam mengelola pegawai d lingkngannya;
  8. Adaptasi pada perubahan; tidak statis dan senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi
III. PRODUK MSDM-BI

SISTEM KEPANGKATAN DAN JALUR KARIR (MSDM-A)
  • Sistem Kepangkatan dan jalur karir adalah suatu sistem yang menggambarkan pergerakan jabatan pegawai yang terpola menurut jenjang (strata) baik horizontal maupun vertical.
  • Pergerakan Karir tersebut berkisar di antara jenjang jabatan yang mengawali seluruh sistem MSDM. Dengan adanya jenjang karir yang jelas maka pegawai bisa mengerti dengan jelas dimana dirinya berada pada saat ini dan pada waktu yang akan datang.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Adanya jenjang jabatan yang jelas termasuk tugas dan pensyaratan jabatan
  2. Jalur karir dapat bergerak horizontal dan vertical.


SISTEM PERENCANAAN SDM (MSDM-B)
  • Sistem Perencanaan SDM merupakan prakiraan yang sistimatis dari suatu organisasi mengenai kebutuhan dan penyediaan SDM baik secara kualitas maupun kuantitas yang meliputi perencanaan penerimaan dan penempatan ,pendidikan dan platihan, mutasi, serta program SDM.
  • Sistem ini merupakan perangkat yang menghubungkan antara program-program dan sasaran SDM dengan sasaran organisasi.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Proyeksi dilakukan secara berkala;
  2. Proyeksi dilakukan dengan memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas SDM;
  3. Dpat dijadikan dasar pnetapan kebijakan SDM lainnya.


IV. URAIAN SISTEM-SISTEM MSDM-BI
SISTEM PENERIMAAN DAN PENEMPATAN (MSDM-C)
  • Sistem Penerimaan dan Penempatan merupakan suatu sistem yang menggambarkan proses pengadaan seleksi dan penempatan pegawai baru dengan jumlah, mutu dan watu yang tepat.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Pelaksanaan rekrutmen bersifat aktif dan dinamis untuk mendapatkan calon yang potensial;
  2. Seleksi pnerimaan dan penempatan dilakukan secara obyektif;
  3. Untuk jabatan tertentu digunakan digunakan tenaga kontra.


SISTEM MUTASI (MSDM-D)
  • Sistem Mutasi erupakan istem yang menggambarkan perpindahan pegawai dari satu satker ke satker yang lain. Oleh karena itu, tidak termasuk dalam pengertian mutasi ini adalah rotasi dan alih jabatan pada tingkat jabatan ang sama dalam satu satker.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini, adalah :
  1. Berlaku untuk semua jenjang jabatan;
  2. Dilakukan secara berkala;
  3. Sebagai sarana pengembangan dan sekaligus sebagai upaya mendapatkan kesesuaian kerja.


SISTEM PROMOSI (MSDM-E)
  • Promosi adalah perindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain (baik lini maupun non lini) yang lebih tinggi.
  • Promosi akan mempertemukan kebutuhan antara organisasi dan pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi dan sekaligus menciptakan keputusan kerja pegawai (job satisfaction)
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Sesuai dengan lowongan jabatan;
  2. Promosi dilaksanakan melalui seleksi yang obyektif.


SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (MSDM-F)
  • Pendidikan dan pelatihan merupakan wahana pengembangan SDM yang bermata dua. Di satu pihak untuk memenuhi kebutuhan organisasi akan adanya peningkatan kualitas SDM, di lain pihak merupakan sarana motivasi yang efektif bagi pegawai karena adanya perasaan diakui serta diperhatikan kepentingannya.
  • Sistem Pendidikan dan pelatihan terdiri atas 2 sub sistem, yaitu sub sistem Pembekalan Pengetahuan dan sub istem Peningkatan Mutu Keterampilan. Pembekalan pengetahuan dikaitkan dengan kebutuhan untuk dapat menduduki jabatan yang akan datang, sedangkan peningkatan mutu keterampilan dikaitkan dengan upaya untuk memperlancar pelaksanaan tugas saat ini.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Atas dasar kebutuhan organisasi (Training need identification
  2. Berkaitan dengan bidang tugas;
  3. Berkesinambungan, yaitu materi pendiikan berjenjang dan pelaksanaannya dilakukan terus menerus.


SISTEM PENILAIAN (MSDM-G)
  • Sistem Penilaian adalah suatu sistem yang disusun untuk menilai keseluruhan hasil pencapaian sasaran kerja dan keterampilan yang telah ditunjkkan oleh pegawai dalam melakukan tugasnya.
  • Prinsip yang mlandasi sistem ini adalah :
  1. Berorientasi pada hasil dan keterbukaan ;
  2. Memperhatikan aspek perilaku kerja atau keterampilan yang relevan dalam melaksanakan tugas pekerjaan
  3. Menggunakan hasil pencatatan selama periode penilaian
  4. Menitikberatkan tanggung jawab penilaian dan pengembangan pegawai kepada atasan langsung; dan
  5. Untuk melihat perkembangan pencapaian tugas dan penilaian diadakan Progess Review.


SISTEM PENGGAJIAN DAN FASILITAS (MSDM-H)
  • Pada dasarnya Penghasilan pegawai yang diterima dari Bank terdiri atas 3 unsur yaitu 
  1. Gaji adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada pegawai sebagai imbalan atas hasil kerja yang diberikan kepada Bank ;
  2. Tunjangan prestasi yaitu sejumlah uang yang diberikan dalam kaitannya dengan prestasi kerja pegawai. Tunjangan ini bertujuan untuk memotivasi pegawai guna berprestasi lebih baik;
  3. Bonus baik berupa uang atau fasilitas maupun kemudahan yang diberikan untuk tujuan meningkatkan kepuasan kerja serta membuat kometitif di pasaran tenaga kerja Termasuk dalam fasilitas ini adalah : uang penghargaan masa dinas; uan perjalanan cuti; UJP; THR; pinjaman sera fasilitas lainnya seerti rumah dinas
  • Prinsip yang melandasi sistem ini :
  1. Atas dasar abatan;
  2. Dikaitkan dengan prestasi kerja;
  3. Kompetitif di pasar tenaga kerja;
  4. Fungsi motivasi.


SISTEM PELAYANAN KESEHATAN (MSDM-I)
  • Sistem pelayanan kesehatan adalah suat sistem yang ditunjukkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah Pelayanan kesehatan yang terpadu serta didukung dengan efesiensi biaya.


SISTEM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (MSDM-J)
  • Sistem kesehatan dan keselamatan adalh sistem yang menggambarkan tata cara pengendalian lingkungan kerja dan pembinaan kesehatan pegawai yang sesuai agar tercapai kondii ptimum seingga pegawai dapat ekerja dengan baik.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Preventif dalam proses pengadaan sarana dan prasarana kerja
  2. Kuratif dan rehabilitatif dalam mengatasi masalah gangguan kesehatan dan keselamatan kerja
  3. Dalam pelaksanaannyaterdapat komitmn dari semua pihak terkait.
  4. Senantiasa mengikuti perkembangan teknologi.


SISTEM PEMBINAAN (MSDM-K)
  • Sistem pembinaan SDM merupakan sistem yang menggambarkan upaya untuk membina pegawai bermasalah dalam rangka membantu pegawai mengatasi masalahnya.
  • Prinsip dasar yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Pembinaan dilakukan oleh pimpinan satker ;
  2. Pembina berfungsi sebagai counsellor dalam arti bersama-sama membantu memecahkan masalah;
  3. Pembinaan akhir di USDM dalam bentuk konduite.


SISTEM DISIPLIN SDM (MSDM-L)
  • Sistem disiplin SDM mrupakan sistem yang menggambarkan upaya untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan diiplin kerja.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Terdapat ketentuan yang jelas;
  2. Sanksi dibedakan menurut tingkat dan jenis pelanggaran.


SISTEM PEMBERHENTIAN PEGAWAI (MSDM-M)
  • Sistem pemberhentian pegawai mengatur kondisi-kondisi yang dapat mengakibatkan pemberhentian pegawai serta hak dan kewajiban yang menyertainya. Dengan adanya batasan-batasan kondisi yang elas maka pegawai akan mendapatkan ketentraman dan kepastian kerja.
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Atas dasar kinginan organisasi (BI) atau pegawai yang bersangkutan ;
  2. Memberikan penghargaan yang layak dengan memperhatikan kewajiban pegawai tersebut.


SISTEM PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN HARI TUA (MSDM-N)
  • Sistem ini mengatur penghasilan pegawai setelah berhenti bekerja dan kepentingan pegawai yang berkaitan dengan kesejahteraan hari tua. Dengan adanya sistem pensiun dan jaminan yang baik untuk hari tua maka pegawai akan mendapatkan ketenteraman kerja
  • Prinsip yang melandasi sistem ini adalah :
  1. Ketentuan yang mengatur tentang peniun serta hak dan kewajibannya dinyatakan secara jelas ;
  2. Fungsi motivasi.
SISTEM INFORMSI MSDM (MSDM-O)
Sistem informasi MSDM merupakan sistem pengelolaan MSDM secara terpadu yang mencakup :
  1. Data individu pegawai termasuk data pokok kepegawaian, kesehatan, kepribadian, dan keterampilan yang dimilki.
  2. Data peryaratan jabatan (manajemen competence) untuk seluruh jabatan.
Sistem ini berfungsi sebagai pengikat (interlink) dari seluruh sistem MSDM.


Prinsip-prinsip yang mlandasi Sistem Informasi MSDM antara lain :
  1. Database yang akurat dan up to date;
  2. Dapat diakses dengan mudah ole hunt-nit pengelola SDM sesuai dengan kewenanganna;
  3. Menyediakan inforasi yang aan dgunakan sebagai dasar pengambian keptusan di bidang MSDM.


BUDAYA KERJA (MSDM-P)
Budaya kerja merupakan suatu keyakinan yang dimiliki secara bersama untuk dapat menghasilkan seperangkat norma-norma yang secara kuat membentuk tingkah laku indiviu atau kelompok.
Budaya kerja harus mencerminkan sikap kerja, kemampuan pikir dan sikap mental para pelaku organisasi, shingga dalam penerapnnya sehari-hari norma / nilai Budaya Kerja harus dapat diejawantahkan sebagai Etika Profesi pegawai Bank Sentral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar